Pelatihan Pembuatan Paving, Batako, dan Udit dari FABA

Taruna Tani Mapan Diberi Pelatihan Pembuatan Paving, Batako, dan Udit dari FABA


Petani di Desa Kembang, Kecamatan Kembang, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, mendapat pelatihan pembuatan paving, batako, dan udit dari fly ash dan bottom ash (FABA). Pelatihan ini dilaksanakan selama 1 hari, di semester pertama tahun 2023

Pelatihan ini diikuti oleh 20 orang petani anggota Kelompok Taruna Tani Mapan. Pelatihan ini diselenggarakan oleh PLN UIK Tanjung Jati B yang bekerjasama dengan PT PJBS, selaku perusahaan yang ditugaskan oleh  dalam mengelola FABA.

Tujuan dari pelatihan ini adalah untuk menciptakan pekerjaan alternatif bagi petani, menjadikan FABA menjadi barang bernilai ekonomi tinggi, dan memberdayakan masyarakat tani. Peserta mendapatkan materi teori tentang FABA, komposisi material pembuatan paving, batako, dan udit, serta proses pembuatannya. Selanjutnya peserta mempraktekkan langsung pembuatan paving, batako, dan udit.

Peserta pelatihan sangat antusias mengikuti kegiatan pelatihan. Mereka merasa senang dapat mempelajari cara membuat paving, batako, dan udit dari FABA. Mereka juga merasa bahwa kegiatan ini dapat menjadi peluang usaha bagi mereka.

"Pelatihan ini sangat bermanfaat bagi kami. Kami bisa belajar cara membuat paving, batako, dan udit dari FABA. Kami juga bisa belajar cara memasarkan produk-produk tersebut," ujar lismanto, salah satu peserta pelatihan.

FABA adalah limbah hasil pembakaran batu bara di PLTU. FABA memiliki potensi untuk dimanfaatkan sebagai material konstruksi. Salah satu pemanfaatan FABA adalah untuk pembuatan paving, batako, dan udit.

Paving, batako, dan udit dari FABA memiliki beberapa keunggulan, yaitu:

1. Ramah lingkungan

2. Memiliki kekuatan yang sama dengan paving, batako, dan udit yang terbuat dari semen

3. Harganya lebih murah

Pelatihan ini merupakan salah satu upaya untuk memberdayakan masyarakat tani. Pelatihan ini diharapkan dapat memberikan keterampilan baru bagi petani sehingga mereka dapat membuka usaha baru. Pada masa mendatang, diharapkan kegiatan pelatihan ini dapat terus dilaksanakan sehingga semakin banyak petani yang dapat memanfaatkan FABA sebagai peluang usaha.